Saya tidak mengira bahwa mendapatkan Peringkat I Widyaiswara berprestasi Tingkat Nasional dari Menteri Pertanian bisa membawa saya ke titik ini. Lembaran ceritapun masih terus berlanjut dan dimulai Kembali dengan datangnya surat pengumuman pemilihan widyaiswara berprestasi tingkat nasional yang dapat diikuti oleh seluruh perwakilan widyaiswara dari setiap kementerian dan Lembaga. Proses pemilihan widyaiswara berprestasi sebelumnya akhirnya membawa saya untuk mewakili Kementerian Pertanian dalam ajang tersebut.
Persiapan yang dilakukan harus lebih extra, karena pada tingkat nasional ini para peserta harus mempersiapkan cv pribadi, best practice dan karya tulis dibidang kediklatan. Semua bahanpun dikumpulkan, lembaran-lembaran data dan informasi mulai ditata dan saat itu mulai terihat bahwa …… ini akan menjadi perjalanan yang panjang dan tidak mudah.
Ide segarpun diperas habis untuk membuat sebuah konsepsi dalam bentuk tulisan dibidang kediklatan. Hingga akhirnya muncul pemikiran praktis untuk mengembangkan diklat yang tak terkendala jarak, ruang dan waktu. Dengan bantuan beberapa teman akhirnya semua persyaratan dapat diselesaikan tepat waktu, walaupun bingung sana sini cari tempat percetakan he he he
Tapi ………
Batas waktu pengumpulan berkasnya tinggal 1 hari lagi, sehingga diputuskan untuk mengirimkannya langsung ke kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN). Esok harinya dengan seorang teman yang setia menemani rela membantu mengantarkan berkas berkas tersebut. Waktu terus berjalan dan tidak terasa mentari sudah mulai turun, tetapi kami belum tiba dilokasi karena macetnya jalan raya. Pasrah sudah tergambar dan sudah menjadi sebuah pilihan saat itu. Tetapi ….. Allah menentukan sebaliknya, jalan raya mendadak lancar dan berkas bisa dikirimkan tepat waktu.
Alhamdulillah
Beberapa hari kemudian, waktunya melakukan presentasi. Langsung saja stater mobil dan menuju Gedung LAN. Langkah kakiku terasa berat menuju Gedung LAN ini. Ada rasa ragu dan tidak percaya diri, karena memang saat itu saya masih junior dan menjadi widyaiswara juga masih seumur jagung (lebay he…he…..). Tetapi teringat dengan dorongan para widyaiswara-widyaiswara pertanian maka kekuatan itu muncul Kembali. Dan ternyata .. tepat sesuai dugaan, dimana semua kandidatnya yang lolos adalah senior-senior berbakat yang luarrrrr biasa.
Terus??? Apakah saya minder??? Ouwww tunggu dulu ….
tentu saja iya ha….ha…..
Tapi dengan friendly nya beliau-beliau ini justru saya merasa tenang, hingga akhirnya kocokan pun dimulai dan waktunya saya melakukan presentasi. Terpaksa saya mengganti peralatan yang saya pergunakan karena satu dan lain hal. Akhirnya laptop harus saya relakan tidak dipakai dan presentasi menggunakan ipad. Tapi alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.
Esoknya kita bersama mengikuti semua prosesi yang sudah dipersiapkan, termasuk jalan santai bersama dipagi hari.
Hingga akhirnya hari penentuan tiba, dimana kita semua diundang untuk menghadiri penganugrahan dari LAN. Disitu shock tiba-tiba dan sesuatu yang tidak disangka. Widyaiswara berprestasi tingkat nasional terbaik ke 2 menjadi amanah buat saya.
Persembahan special untuk yang membantu dengan ikhlas walau terkadang sedikit marah-marah hi…..hi….hi… dan seluruh widyaiswara pertanian di Indonesia.
Salam bakti saya untuk para senior yang telah membimbing tanpa henti.
– Ramadani Saputra –
